ARSITEKTUR TELEMATIKA
Middleware
merupakan komponen perangkat lunak yang memberikan peranan penting dalam pengembangan aplikasi
client/server dengan tidak memandang
platform.Beberapa arsitektur dan tipe middleware dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan untuk itu diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel bagi semua departemen
danlembaga pemerintah, serta penerapan standardisasi bagi berbagai hal yang
terkait dengan penggunaan teknologi telematika secara luas. Agar pemerintah dapat
meningkatkanhubungan kerja antar instansi pemerintah serta dapat menyediakan
pelayanan bagi masyarakat dan dunia usaha secara efektif dan transparan,
diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel untuk
memperlihatkan arsitektur yang kuat, karena merupakan jaringan kerja dan tidak
terdapat pusat kontrolnya.
·
Arsitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau
penyimpanan data pada browser (atau
klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien
eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
·
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server
adalah server Web khusus eksekusi yang melampauistandar metode HTTP itu harus
mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di
halaman HTML; tag ini memicu tindakanterjadi atau program untuk mengeksekusi.Berikut
masing masing karakteristinya :
Karakteristik Klien
|
Karakteristik Server
|
Memulai
terlebih dahulu permintaan ke server. Menunggu dan menerima balasan.
Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu. Berinterakai langsung
dengan pengguna akhir dengan menggunakan GUI.
|
Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien. Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta
ke klien. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani
permintaan klien. Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database
server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini
juga jenis server.
|
Kolaborasi Client – Server
Pada
kolaborasi client – server disini terbagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua
pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan
dijalankan pada host. Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses
mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka
“dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan
terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama,
semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak
user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan
memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang
berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang
ada
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih
dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan
mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu
dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe
dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya. Dalam client/server, client-client yang
cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan
user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database.
Tipe-tipe tugas yang terjadi
pada client adalah :
·
Antarmuka pengguna
·
Interaksi database
·
Pengambilan dan modifikasi data
·
Sejumlah aturan bisnis
·
Penanganan kesalahan
Arsitektur client/server
merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer
sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada
aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama
dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan
pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan
skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model
client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
·
Kurangnya skalabilitas
·
Koneksi database dijaga
·
Tidak ada keterbaharuan kode
·
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani
keamanan dan transaksi
Koneksi database harus dijaga
untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang
berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau
beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada
dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan
modifikasipada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua
komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga
harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model
client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi.
Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna
dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut
menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.Pengembangan umumnya jauh
lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini
tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga
lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau
multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan presentasi (tingkat client)
·
Layanan bisnis (tingkat menengah)
·
Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika
antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan
dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data
berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada
komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Referensi :
http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/27/arsitektur-telematika/
http://ituutti.blogspot.com/2012/10/2-arsitektur-telematika.html?m=1
http://aditpato7.wordpress.com/2011/10/26/arsitektur-telematika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar