Minggu, 19 Desember 2010

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

·         Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
·         Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·         Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
·         Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok  atau kumpulan manusia tersebut.

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :

1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Menurut prof.Drs.Bintato,  Desa merupakan Perwujudan atau kesatuan geografis, social, ekonomi, politik dan kulural yng terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan.

Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
Mansyarakat bersifat homogenya seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
 Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
Masyarakat Pedesaan
·         Perilaku homogeny
·         Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
·         Perilaku yang berorientasi pada tradisi atau status
·         Isolasi social sehingga static
·         Kesatuan dan keutuhan kultural
·         Banyak ritual dan nilai nilai sakral
·         Kolektivisme
Masyarakat Perkotaan
·         Perilaku heterogen
·         Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
·         Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
·         Mobilitas social sehingga dinamik
·         Birokrasi fungsi dan nilai nilai sekular
·         Kebauran dan divertifikasi cultural
·         Birokrasi fungsional dan nilai nilai secular
·         individualisme
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan social
  5. Stratifiksi social
  6. Mobilitas social
  7. Pola interaksi social
  8. Solidaritas social
  9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a) Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
  1. Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
  2. Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

Macam Pekerjaan Gotong Royong

1. Kerja bersama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah).
2. Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat iu sendiri berasal dari luar (biasanya berasal dari atas).




Referensi :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/

Rabu, 15 Desember 2010

Pertumbuhan individu dan masyarakat

Pertumbuhan individu dan masyarakat

Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Pengertian keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Fungsi  keluarga  :
1.   Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak
2.   Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.   Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
4.   Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.   Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6.   Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.   Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8.   Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9.   Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas 
Berdasarkan lokasi

  1. Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
  2. Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
  3. Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
  4. Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
  5. Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
  6. Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
  7. Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .
 Berdasarkan pola otoritas

Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah).
Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu).
Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
  • Lahan pertanian yang semakin sempit
  • Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  • Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  • Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  • Diusir dari desa asal
  • Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
·         Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
·         Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·         Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
·         Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.


Referensi :

Selasa, 14 Desember 2010

BAB 6 Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

BAB 6  Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pelapisan sosial atau stratifikasi social adalah pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat.
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh
P.J Bouman  menggunakan istilah tingkau dalam bahasa belanda disebut stand,yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu  dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah ini jga dipakai oleh Max Weber.
 Terjadinya pelapisan
terjadinya pelapisan dibagi menjadi 2 yaitu:
a.    terjadi dengan sendirinya
proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat,pelapisan ini terjadi secara alamiah dengan sendirinya,oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan yang bervariasimenurut waktu,kebudayaan masyarakat, dan tempat, dimana system itu berlaku.

b.    Terjadi secara sengaja
Dalam system ini ditentukan secara jelas dan tegas,adanya kewenangan yang diberikan kepada seseorang.dalam system ini mengandung 2 sistem yaitu:
Sistem fungsional
merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus berkerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
Sistem skalar
Merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah keatas
Beberapa teori tentang pelapisan social diantaranya yaitu:
·         Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class)
·         Masyarakat terdiri dari 3 kelas yaitu kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).
·         Dan ada pula yang sering kita dengar yaitu :kelas atas , kelas menengah, kelas menengah kebawah, dan kelas bawah.

Menurut prof .Dr Selo Sumadjan dan Soelaiman SH.MA
Menjelaskan bahwa selama  didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti memiliki sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan jadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya system berlapis lapis dalam masyarakat.
Menurut gaotano mosta
Menjelaskan bahwa dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan 2 kelas  yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
Menurut Aristotalus
Menyatakan bahwa membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya ,menengah,dan miskin.
Karl mark
 Menyatakan secara tak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut alat pada pokoknya ada 2 yaitu:
Kelas yang memiliki  tanah dan alat alat prediksi lainya, dan kelas yang tak memiliki dan hanya mampunyai tenaga untuk disumbangkan didalam proses presiksi.
Vitfredo paseto
Menjalaskan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap kali yaitu, golongan elite dan golongan non elite.
Kesamaan derajat
Kesamaan derajat sama seperti pelapisan social tetapi, kesamaan derajat ialah sesuatu yang dapat dikatakan memiliki status, tingkat sama dalam lingkungan atau daerahnya.
Pelapisan social dan kesamaan derajat memiliki tali hubungan yang erat karena hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain.
K esamaan derajat dan pelapisan social banyak sekali  kita jumpai dilingkungan kita, berbagai hal dalam hal apapun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan ,kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainnya.


Pasal pasal tentang Persamaan Hak
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 29 ayat 2:
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 31
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara.

4 Hak Pokok dalam UUD 45
·         Tiap orang mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
·         Setiap orang berhak atas jaminan social yang memungkinksn pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
·         Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang wenang oleh siapapun.

Pengertian Elite
Dalam arti khusus, elite  dapat diartikan yaitu sekelompok orang terkemuka dibidang bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam arti umum Elite dapat diartikan sebagai kelompok orang yang dalam masyarakat memiliki kedudukan tinggi.trategi

Fungsi Elite dalam memegang Strategi

Perbedaan Elite dalam memegang strategi
·         Elite politik
·         Elite ekonomi, militer,diplomatik dan cendekiawan
·         Elite agama,filsof,pendidikan dan pemuka masyarakat.
·         Elite yang memberikan kebutuhan psikologis yaitu : penulis, aktor film,hiburan ,olahragawan dll.

Elite dapat menjalankan fungsinya yaitu dengan mengajak para elite pemeganga strategi ditiap bidangnya untuk  berkerja sebaik baiknya seperti memberikan contoh tingkah laku yang baik kepada masyarakat,mengkoordinir serta menciptakan yang harmonis dlam berbagai kegiatan, fungsi pertahanan dan keamanan, meredakan konflik social fisik dan dapat melindungi masyarakat terhadap bahaya luar.
 Pengertian Massa
 Secara fundamental massa diwakili oleh orang orang yang berperan serta dalam perilaku missal sepertinya mereka yang
MCQuail (1987) menyebutkan cirri cirri khusus intstituisi (lembaga ) media massa yaitu:
·          Memproduksi , mendistribusikan pengetahuan dan wujud informasi pandangan , dan budaya upaya tersebut merupakan respon kepada kebutuhan social kolektifan dan permintaan individu.
·         Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu  dengan orang lain yaitu : dari pengirim ke penerima , dari anggota audien ke anggota lainya, dari seorang kemasyarakat dan intstuisi masyarakat terkait.
·         Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan public dan merupakan institusi yang terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau dalam kondisi tertentu sebagai pengirim ) institusi media juga mewakili kondisi public seperti yang tampak bila mana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat public dan ikut berperan membentuknya (bukan masalah pribadi , pandangan ahli atau (penelitian ilmiah).
·         Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukareka , tanpa adanya keharusan atau kawajiban social. Bahkan lebih bersifat suka rella daripada iinstitusi lainya. Missal pendidikan, agama,atau politik.
·         Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan pembiayaan
·         Meskipun insitusi media itu sendiri tak memiliki kekuasaan, namun institusi selalu berkaitan dengan kekuasaan Negara karena adnya kesinambungan pemakainan media , mekanisme  hukum dan pandangan pandangan menentukan yang berbeda antara Negara yang satu dengan lainnya.

Agama dan Masyarakat

Agama dan Masyarakat
Fungsi agama
1.    Fungsi agama integrative
Peranan social agama sebagai factor integrative bagi masyarakat berarti peran agama dalam menetapkan suatu ikatan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban kewajiban  social yang membantu mereka. Hal ini dikarenakan nilai yang mendasari system system kewajiban social didukung bersama oleh keagamaan  sehingga agama menjamin adanya consensus dalam masyarakat.

2.    Fungsi agama Desintegratif
Meskipun agama memiliki peran sebagai kekuatan mempersatukan, mengikat dan memelihara eksistensi masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai beraikan, menghancurkan eksistensi masyarakat . hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.

3.    Fungsi Ganda
Agama sebagaimana yang tergambar diatas setidaknya telah menunjukan kepada kita bahwa fenomena keagamaan  yang terjadi di masyarakat  merupakan sebuah fenomena yang begitu dinamis, tidak hanya mencakup wilayah teologis, akan tetapi selalu melibatkan faktor faktor lain seperti politik, ekonomi, social, dan budaya. Oleh karena itu disiplin ilmu  sosiologi memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi perspektif utama dalam melihat fenomena keberagamaan secara ilmiah.

Agama memiliki dimensi komitmen yaitu :
·         Transcendental (ukhrowi) menyangkut hubungan manusia dengan tuhannya.
·         Mondial ( duniawi ) menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia lain dan lingkungannya
Pelembagaan Agama
Menurut Elizabeth k. Mottingham,1954
·         Masyarakat yang terbelakang dan nilai sacral masyarakat tipe ini kecil,terisolasi dan terbelakang.anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karena itu keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok keagamaan sama.
·         Masyarakat masyarakat pra industry yang sedang berkembang keadaan masyarakat tidak terisolasi,ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tipe masyarakat ini. Dan fase kehidupan social diisi dengan upacara upacara tertentu.
·         Masyarakat industri secular masyarakat industri bercirikan dnamika dan teknologi semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupa, sebagian besar penyesuaian penyesuaian terhadap alam fisik,tetapi yang pentinng adalah penyesuaian penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan sendiri.
Pelembagaan agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsure unsure dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengindentifikasi pengaruh pengaruh kepercayaan didalam kehidupan sehari hari.



Referensi :
Rindaharfikalobis.blogspot.com/2010
Ilmucomputer2blogspot.com/2009/10
Puputo.blogspot.com/2009/06/