Sabtu, 27 Oktober 2012

Paragraf



Paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping")  adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru.
Paragraph adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf yang baik minimal terdiri dari dua kalimat atau dua gagasan.

Syarat Pembentukan Paragraf

1. Kohesi kesatuan :

a. kalimat utama
b. kalimat penjelas

2. koherensi

a. repetisi kepaduan paragraf dan kata kunci
b. kata ganti menghindari monotoni/ bervariasi
c. kata transisi penyambung antarkalimat

3. Menggunakan metode pengembangan paragraph tertentu.

Unsur - unsur  Dalam Paragraf

merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.Terdapat tiga persyaratan agar paragraf menjadi padu, yaitu kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. Apabila sebuah paragraf itu bukan paragraf deskriptif atau naratif, secara lahiriah unsur paragraf itu berupa :
1.    Gagasan pokok ( Gagasan Utama )
merupakan jiwa dari karangan yang berisi ide dasar masalah yang akan dibicarakan di dalam paragraf. Gagasan pokok biasanya dituangkan di dalam kalimat topik. Sebuah paragraf harus memiliki gagasan pokok. Jika sebuah paragraf tidak memiliki kalimat topik maka tidak jelas sesuatu atau maksud yang diungkapkan oleh penulis.
2. Kalimat utama
atau kalimat topik adalah kalimat tempat menuangkan pokok pikiran atau gagasan utama.
3. Kalimat pendukung
adalah kalimat yang berisi bahasan yang berhubungan dengan kalimat utama.
Macam – macam Paragraf
Paragraf  Berdasarkan  Letak Kalimat Utamanya :

·         Paragraf deduktif
yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.

·         Paragraf induktif
yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf.

·         Paragraf deduktif-induktif
yaitu paragraf yangkalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.

·         Paragraf tersebar
yaitu paragraf yang kalimat utamanya atau gagasan utamanya tersebar pada keseluruhan paragraf.

Berdasarkan Isinya / Tujuan
  • Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
  • Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan.
  • Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi.
  • Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
  • Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.


Referensi :
file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND.../Paragrafx.pdf
anc4.files.wordpress.com/2009/07/pembentukan-paragraf.docx


Kalimat Efektif



Kalimat Efektif
adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.

Syarat  syarat Kalimat Efektif
1.  Kelogisan
·         Kalimat Aktif dan Pasif harus jelas
·         Subjek dan keterangan harus jelas
·         Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
·         Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
·         Subjek tidak ganda
·         Predikat tidak didahului kata yang 

2.  Paralelisme
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya :
·         iika kata kerja harus kata kerja semuanya.
·         jika kata benda, harus kata benda semuanya.

3.  Kehematan
Adalah penggunaan kata - kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
1.    Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
2.    Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
3.    Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.

4. Ketegasan
Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat.

•Membuat urutan yang logis.
Misalnya :          1, 2, dan 3 ;  kecil, sedang, dan besar; anak-anak,remaja dan orang tua, dsb.


5.  Ketepatan

ialah pemakaian diksi atau pilihankata harus tepat.
•Pemakaian kata harus tepat
•Kata berpasangan harus sesuai
•Menghindari peniadaan preposisi

6. Kecermatan

Cermatilah  kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya.Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi.

Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi,harus memperhatikan pernyataan - pernyataan berikut ini.

•Hindari penanggalan awalan
•Hindari peluluhan bunyi  / c /
•Hindari bunyi  / s / ,  / p / ,  / t / , dan  / k / yang tidak luluh
•Hindari pemakaian kata ambigu

7.  Kepaduan

 Ialah informasi yang disampaikan itutidak terpecah - pecah.

•Kalimat tidak bertele – teledan harus sistematis.
•Kalimat yang padu menggunakan pola aspek – agen – verbal atau aspek – verbal - pasien.
•Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada /            tentang.

8. Kesejajaran

adalah penggunaan bentuk – bentuk yang sama pada kata – kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.


9. Keharmonisan

kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa.

Subjek (S)

Ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal.

Predikat (P)

Adalah bagian kalimat  yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek.Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek.

Objek dan Pelengkap

adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.


Keterangan

Ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian  yang lainnya.


Kalimat Efektif dan Penekanan Ide Pokok

·         Posisi Kata dalam Kalimat
·         Urutan Logis
·         Pengulangan Kata

Kalimat Efektif dan Penghematan Kata

·         Pengulangan unsur kalimat

·         Penggunaan Hiponimi

Kalimat  Efektif dan Variasi  Struktur

1. Variasi Panjang Pendek Kalimat

·         Kalimat yang pendek belum tentu mencerminkan kalimat yang baik atau efektif.

·         Kalimat yang panjang pun belum tentu selalu rumit dan tidak efektif. Kalimat yang panjang pun, karena yang akan diungkapkan cukup banyak dan perlu rinci, dapat lebih efektif.
·         Dalam suatu tulisan keduanya dapat dipadukan untuk menghindari kejenuhan pembaca.


Pemilihan Jenis Kalimat

•Variasi kalmia tdapat dilakukan juga dengan memanfaatkan berbagai jenis kalimat yang ada.
•Ada tiga macam jenis kalimat ditinjau : kalimat berita, tanya, dan kalimat perintah.
•Dengan variasi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah akan menyegarkan tulisan.

3.  Pemilihan Bentuk Aktif dan Pasif

•Kalimat aktif apabila subjeknya melakukan suatu perbuatan.
•Umumnya,predikat kalimat aktif berupa kata kerja yang berawalan me-, ber-, dan ada pula yang tidak menggunakan awalan (aus).
•Kalimat pasif apabila subjek kalimat  tersebut tidak berperan sebagai pelaku,tetapi sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan oleh predikat.
•Karya ilmiah umumnya cenderung menggunakan kalimat pasif untuk lebih menunjukkan hasil dari suatu perbuatan,daripada pelakunya.
•Kalimat pasif dapat berciri predikatnya menggunakan imbuhan di- dan imbuhan ter-.



Referensi      :
lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf
http://bahasakubahasamu.wordpress.com/2012/01/30/kalimat-efektif/