TOPIK
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan dalam wacana percakapan.
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan dalam wacana percakapan.
Syarat-syarat topik
Syarat topik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu topik yang baik bagi penulis dan topik yang baik bagi pembaca.
Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
• Bidang keahlian.
• Bidang studi yang didalami.
• Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
• Bidang kerja atau profesi.
• Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
• Temuan yang pernah diteliti.
• Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
• Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
• Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
• Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.
Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
• Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
• Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
• Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
• Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
• Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
• Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Cara
Membatasi Topik
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data.
Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data.
Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Masalah pertama yang dihadapi penulis untuk merumuskan tema sebuah karangan adalah topik atau pokok pembicaraan. Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Namun seringkali pula justru hal inilah yang menjadi beban yang tidak kecil bagi mereka yang baru mulai menulis. Mereka sukar sekali menemukan topik nama yang kiranya dapat dipergunakannya untuk menyusun karangannya. Sebenarnya sumber-sumber yang berada disekitar kita menyediakan bahan yang berlimpah-limpah. Apa saja yang menarik perhatian kita dapat saja dijadikan topik dalam karangan kita: pengalaman-pengalaman di masa lampau, pengalaman masa kini, keluarga, cita-cita, karier, alam sekitar, persoalan-persoalan kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, mata pencaharian, dan sebagainya.
Semua pokok persoalan tersebut dapat dijadikan topik karangan dengan mempergunakan salah satu bentuk tulisan, yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, atau argumentasi.
Narasi berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologi. Beberapa pokok yang biasanya dipakai dalam narasi adalah: biografi, roman, novel, sejarah, dsb. Sebaliknya deskripsi berusaha untuk menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, misalnya: tentang keadaan Kota Jakarta, tentang gedung-gedung yang bersejarah, tentang senja di pelabuhan, dan sebagainya. Deskripsi bertalian dengan pelukisan kesan pancaindera terhadap sebuah objek.
Bila kita berpindah dari reproduksi masa silam kepada tulisan-tuliasan eksposisi (yang bertujuan untuk member penjelasan atau informasi), maka tema tadi akan diuraikan dalam sebuah proses, misalnya: bagaimana membuat api, bagaimana beternak ayam, bagaimana menanam singkong, dan sebagainya.
Corak lain dari tulisan-tulisan ekspositoris itu adalah menerangkan tetang proses kerja sesuatu barang: bagaimana operasi sebuah mesin pintal, bagaimana sebuah kapal selam menyelam atau timbul, bagaimana kerja sebuah mesin jahit, dan sebagaimananya.
TEMA
Kata ini
berasal dari Yunani yaitu tithenai yang berarti menempatkan / meletakkan. Menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang
telah diuraikan Dalam kehidupan sehari-hari kata tema sering dikacaukan
pula pemakaiannya dengan istilah topik. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya atau Dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan.
Berikut adalah syarat –syarat Tema :
1.
Tema
harus menarik perhatian penulis.
2.
Tema
harus diketahui/dipahami penulis
3.
Tema
harus Bermanfaat.
4.
Tema
yang dipilih harus berada disekitar kita.
5.
Tema
yang dipilih harus yang menarik.
6.
Tema
yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7.
Tema
yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8.
Tema
yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
JUDUL
adalah sebuah
nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.
Dalam artikel
judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah
lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul
hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Berikut
adalah syarat –syarat Judul :
1.
Harus
bebentuk frasa,
2.
Tanpa
ada singkatan atau akronim,
3.
Awal
kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
4.
Tanpa
tanda baca di akhir judul karangan,
5.
Menarik
perhatian,Logis,
6.
Sesuai
dengan isi
7.
Judul
harus:.asli,relevan,provakitif,singkat.
Disadur dari :
Disadur dari :
Hs, Widjono.
2008. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar